Relung Nafas Moe

Di relung Mu,,,
Sukmam Mu,,,
Di hembus nafas Mu,,
Ku abadikan seluruh Kasih dan Sayang Ku,,
Ku ingin Mencintai dan Menyayangi Mu c'lamanya,,,

I LOVE YOU

Untuk orang yang Aku CAYANX



Puisi Untuk Sahabat

 Untuk sahabat Koe yang sampai ini belum Ketemu-ketemu, Akoe Mu bilang kalo "AKU RINDU KALIAN",,,,, ini puisi untuk sahabt-sahabat ku.....

 

Sistem Voucher

Sistem Voucher Untuk Mengontrol Kas

Seri Manajemen Keuangan UKM

Ketika usaha mulai berkembang dan transaksi kas semakin tinggi, anda perlu menyiapkan prosedur kontrol transaksi kas; salah satunya menggunakan sistem voucher.

Sistem voucher diterapkan ketika pengelolaan kas mulai diserahkan pada bagian keuangan. Anda tidak lagi menangani sendiri pembayaran dan penerimaan kas, namun anda ingin tetap mengawasi dan mengotorisasi setiap transaksi sebelum dilakukan pembayaran kas.
Sistem voucher kas adalah penggunaan semacam voucher atau formulir khusus untuk mencatat transaksi kas. Formulir untuk mencatat transaksi pembayaran kas disebut Bukti Kas Keluar atau BKK. Sedangkan untuk mencatat penerimaan kas menggunakan Bukti Kas Masuk atau BKM.
Beberapa perusahaan memisahkan BKK dan BKM. Biasanya dengan mencetak formulir dengan warna dan yang berbeda. Tujuannya untuk memudahkan kontrol dan administrasi kas. Beberapa perusahaan lain menggunakan bukti kas universal yang berfungsi sebagai BKK dan BKM dengan alasan penghematan.
Selain berfungsi untuk mencatat transaksi, tujuan utama bukti kas adalah sebagai media otorisasi transaksi kas. Untuk menghindari penyelewengan, maka sebelum dilakukan pembayaran, transaksi harus diperiksa dan disetujui oleh anda.

Contoh Bentuk Formulir Bukti Kas :
Tidak ada bentuk baku formulir bukti kas. Anda bisa menyusun sendiri sesuai dengan kebutuhan. Namun demikian ada beberapa informasi perlu dicantumkan dalam formulir bukti kas; yaitu:
  • Tanggal dilakukannya transaksi kas.
  • Nomor formulir. Disarankan untuk mencetak nomor secara urut (prenumbered). Tujuannya untuk menghindari penyalahgunaan formulir.
  • Nama pihak yang menerima atau membayar kas, berikut tandatangan sebagai bukti transaksi tersebut telah benar-nar dilakukan.
  • Penjelasan atau keterangan transaksi kas. Misal: pembayaran kas untuk pembelian bahan, pembayaran gaji, atau penerimaan kas dari pelanggan.
  • Jumlah yang ditransaksikan. Kode mata uang asing harus dicantumkan untuk transaksi dalam mata uang selain Rupiah.
  • Kolom pengesahan atau tandatangan bukti transaksi tersebut telah diperiksa dan disetujui.

Kas Kecil

Kas Kecil


     Dalam hal-hal tertentu tidaklah praktis untuk menggunakan cek/giro bilyet sebagai alat pembayaran seperti untuk pembelian perangko, pembayaran ongkos angkut dan berbagai macam pembayaran lainnya yang jumlahnya relatif kecil. Kwantitas  transaksi ini relatif besar dan sifatnya segera. Untuk keperluan tersebut perusahaan mengalokasikan sejumlah kas dalam jumlah tertentu yang disediakan untuk keperluan-keperluan pembayaran yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan check/Giro bilyet, yang disebut Kas Kecil. Pembentukan kas kecil adalah menyisihkan sejumlah dana untuk keperluan khusus, dengan mentransfer / memindahbukukan sejumlah dana dari rekening kas yang ada di bank.

Salah satu bentuk pengontrolan pengeluaran yang dilakukan melalui kas kecil adalah system imprest. Beberapa ketentuan dalam system ini adalah:
  • Kas kecil disediakan untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dilakukan dengan check. Semua pengeluaran kas kecil dicatat pada buku kas kecil dan  hanya diposting ke buku besar sekali saja pada saat pengisian kembali kas kecil.
  • Dana yang ditentukan dalam kas kecil harus ditetapkan melelui keputusan manajemen dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut.
  • Pengeluaran-pengeluaran kas kecil hanya dapat dilakukan setelah perintah pengeluaran kas telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
  • Pengisian kembali kas kecil dilakukan secara berkala (misalnya 1 x seminggu), untuk mengganti sejumlah kas yang telah digunakan melalui penarikan tunai dari bank. (tidak boleh dari penerimaan harian). Hal ini perlu dilakukan agar semua penerimaan kas harian selalu sama dengan jumlah yang disetorkan ke bank.
  • Karena transaksi pengisian kas kecil adalah mengeluarkan kas untuk membayar transaksi yang telah dibayar melalui dana kas kecil, yang telah disediakan sebelumnya. maka transaksi kas kecil cukup dibukukan satu kali saja pada saat pengisian kembali kas kecil. Sedangkan keterangan lebih rinci mengenai penggunaan kas kecil dicatat pada buku kas kecil yang dicatat secara terpisah dengan buku besar.

Akuntansi Kas

AKUNTANSI KAS

  1. PENGERTIAN KAS
    Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya/not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.

  2. REKONSILIASI SALDO KAS
    Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
    Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
  • Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti:
    • setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
    • Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan diserahkan oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek tersebut belum diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat pengeluaran tetapi bank belum.
  • Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan, seperti:
    • Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung mengurangi saldo simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat menerima rekening koran.
    • Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari pelanggan perusahaan , kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan rekening koran.
  • Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya cek untuk membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi perusahaan dicatat sebesar Rp 129.000.000,00.

Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:

  • Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh pihak lain

No. 
Item 
Keterangan
Perlakuan 
1. 
Setoran dalam perjalanan 
Perusahaan sudah mencatat penambahan kas tetapi bank belum melaporkan dalam rekening koran 
Saldo bank ditambah 
2. 
Cek yang sedang beredar 
Perusahaan telah mencatat sebagai pengeluaran kas tetapi bank belum mencatat
Saldo bank dikurangi 
3. 
Biaya bank 
Bank telah mengurangi saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan dikurangi
4. 
Bunga/jasa giro 
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah
5. 
Debitur perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 

  • Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan
No. 
Item 
Keterangan 
Perlakuan 
1. 
Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan 
Saldo kas menurut perusahaan terlalu besar 
Saldo kas menurut perusahaan dikurangi 
2. 
Penerimaan kas terlalu besar dicatat oleh bank 
Saldo kas menurut bank terlalu besar
Saldo bank dikurangi 
3. 
Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan 
Saldo kas menurut perusahaan terlalu kecil 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 
4. 
Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh bank 
Saldo kas menurut rekening koran terlalu kecil
Saldo kas menurut RK ditambah 
5. 
Debitur perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat 
Saldo kas menurut perusahaan ditambah 

Pengelompokan Akun

Pengelompokan Akun

Dengan demikian terdapat lima kelompok atau penggolongan akun meliputi :
  1. Aktiva yang memuat hak/ kekayaan/ sumber daya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan semaksimalkan mungkin untuk memperoleh laba.
  2. Hutang yang memuat kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk segera dilunasi.
  3. Modal yaitu jumlah modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.
  4. Pendapatan yaitu jumlah pendapatan yang diperoleh.
  5. Beban adalah jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk satu periode (bulan/ tahun).
Sebagai catatan bahwa :
  • Aktiva di sebelah Debet, hal ini berarti akun-akun aktiva bertambah di sebelah debet dan akan berkurang di sebelah kredit.
  • Hutang di sebelah Kredit, hal ini berarti akun-akun hutang bertambah di sebelah kredit dan akan berkurang di sebelah debet.
  • Modal berada di sebelah Kredit, hal ini berarti akun-akun modal bertambah di sebelah kredit dan akan berkurang di sebelah debet.
  • Pendapatan di sebelah Kredit, hal ini berarti akun-akun pendapatan bertambah di sebelah kredit dan akan berkurang di sebelah debet.
  • Beban di sebelah Debet, hal ini berarti akun-akun beban bertambah di sebelah debet dan akan berkurang di sebelah kredit.

Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi 
Persamaan dasar akuntansi adalah sistematika pencatatan yang menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan yaitu pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (aktiva) dengan sumbernya (kewajiban dan ekuitas). Bentuk persamaan dasar akuntansi adalah :





Aktiva/harta
adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan.

Kewajiban/utang 
 adalah utang-utang perusahaan yang timbul karena peristiwa (transaksi) masa lalu dan harus diselesaikan di masa yang akan datang dengan menyerahkan aktiva atau sumber daya perusahaan (berupa pelunasan).

Ekuitas/modal
adalah hak pemilikan atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih yaitu selisih antara aktiva dikurangi dengan kewajiban.
Berdasarkan informasi dari persamaan dasar akuntansi dapat dijadikan acuan atau sarana dalam menyusun laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas).

Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi
 Contoh :
Pada tanggal 1 Juli 2009 Ibu Sarah memutuskan untuk mendirikan usaha “Salon Sarah”. Transaksi yang terjadi selama bulan Juli adalah sebagai berikut :
1 Juli Sarah menanamkan uangnya ke salon sebesar Rp 50.000.000,00
 
2 Juli Dibayar sewa gedung untuk satu tahun Rp 2.500.000,00
5 Juli Dibeli peralatan kredit RP 5.000.000,00
6 Juli Dibeli perlengkapan Rp 2.000.000,00, dibayar tunai Rp 1.000.000,00  Sisanya dibayar 2 minggu kemudian.
7 Juli Diterima pendapatan tunai Rp 5.000.000.00 dan yang  masih berupa tagihan pada pihak lain adalah Rp 2.000.000,00.
10 Juli Dibayar utang 1,000,000.
Catatan : 
Dalam persamaan dasar akuntansi  jumlah bagian aktiva akan selalu sama dengan penjumlahan kewajiban dengan modal. Bagian modal akan terpengaruh oleh empat transaksi yaitu investasi (penambahan modal), pendapatan (penambahan modal), pengambilan prive (pengurangan modal) dan terjadinya beban (pengurangan modal).

Prinsip-prinsip Akuntansi

Prinsip-Prinsip Akuntansi

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
    Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
    Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
    Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
    Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
    Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi

Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi


1. Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting).
Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan,yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar perusahaan.Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah:
a. Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam perusahaan.
b. Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya.
c. Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb.
d. Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
e. Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kerja sama dengan perusahaan.

2. Akuntansi biaya (cost accounting)
    Penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen
adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa mendatang.

3. Akuntansi manajemen
    Meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu:
(1) pemilihan dan pencatatan data,
(2) analisis data, dan
(3) menyiapkan laporan bagi manajemen.

4. Akuntansi pemeriksaan (Auditing)
    Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
    Bidang akuntansi perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakan.

6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
    Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.

7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting)
    Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.

Rindu Koe dan rindu Moe

Rindu ku dan rindu mu
Biarkan ku lepas penat raga dimalam mu
Biarkan bayang cinta hadir dalam mimpi mu
Hingga saat sang fajar tiba
Cinta ku akan datang menyapa
Kala malam ku memeluk jiwa mu
Dalam gelap aku temukan sinar mu
Sebait kata terangkai dalam puisi ku
Sebagai ungkapan rindu dan cinta ku
ku tahu semuanya takan cukup mewakilkan rasa ku
Meski dengan sejuta kata puntakan mampu menepis rindu ku
Begitu pun dengan asa cinta di hati mu......

Siklus Akuntansi Dan Peralatannya



4. Siklus Akuntansi

     a. Perusahaan Jasa

       Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:

  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan,
siklus-akuntansi


  b. Perusahaan Dagang
 
         Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:
  • Tahap Pencatatan
  1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
  2. Pengumpulan Bukti Transaksi
  3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
  4. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
  5. Posting ke Buku Besar
  • Tahap Pengikhtisaran
  1. Membentuk Neraca Saldo
  2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
  3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
  • Tahap Pelaporan Keuangan
  1. Menyusun Laporan Keuangan
    1. Laporan Laba Rugi
    2. Laporan Perubahan Modal
    3. Laporan Neraca
    4. Laporan Arus Kas
  1. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
  2. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
  3. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik
 Siklus Akuntansi terdapat delapan langkah yaitu :
  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
  4. Membuat Buku Besar
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan 
5. Peralatan dan Perlengkapan Akuntansi

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada saat menyelesaikan siklus akuntansi adalah sebagai berikut :
  • Bulpoint hitam dan bulpoint merah
  • Penggaris
  • Kalkulator (Mesin hitung)
  • Penghapus


    Akuntansi

    1. Pengertian Akuntansi
           Adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

    2. Sejarah Akuntansi
           Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
    Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
    Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

    3. Laporan Akuntansi 
           Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,dan laporan arus kas.
    • Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
    • Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
    • Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
    • Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.